Tuesday, May 30, 2006

Belajar dari Muhammad

Saya sedang terheran-heran dengan perilaku manusia yang aneh-aneh terlebih lagi yang sadar atau tidak sadar menyakiti orang lain. Kemudian saya berfikir sikap terbaik apa yang harus dilakukan menghadapi sikap dan orang seperti itu. Setelah melihat contoh sana sini, sampailah akhirnya saya terkagum-kagum dengan Muhammad, pribadi yang sungguh luar biasa.

Memang dari kecil sih saya sudah dicecer kalo Muhammad itu Nabi pilihan, nabi terakhir, yang harus dipuja-puji (dengan shalawat), diingat, dan dijadikan contoh. Tapi ideologisasi itu akan sia-sia belaka jika tidak ada pembelajaran tentang Muhammad. Bahkan ideologisasi itu bisa berubah menjadi sakralisasi yang efeknya bisa sangat bertentangan dengan substansi ajaran yang dibawa Muhammad, semoga shalawat dan salam terlimpah untuknya (bahasa Arabnya sallallahu alaihi wasallam).

Masyarakat dunia sudah banyak memberikan apresiasi sehingga menjadikkan Muhammad sebagai satu dari beberapa gelintir tokoh dunia. Tapi sayang, banyak dari umat Islam yang mencintai dan memujanya tanpa mendalami substansi ajarannya. Bayangkan saja, banyak yang kerjanya setiap hari bershalawat dan membela mati-matian nama Muhammad dengan cara kekerasan, mengeluarkan sumpah serapah bahkan mau membunuh orang yang dianggap merendahkan Muhammad. Tindakan ini jauh dari apa yang dicontohkan Muhammad itu sendiri.
Bayangkan, Muhammad tidak saja secara psikis direndahkan, misalnya dengan perkataan kotor, tapi juga secara fisik mendapat kekerasan dari kaum dan orang yang tidak setuju dengan ajarannya. Kayak jaman sekarang juga sih. Kelompok yang tidak setuju itu cenderung menolak dengan anarkis, bukan dengan jalan dialog yang justru bisa mencerahkan dan memberi damai buat semua pihak. Muhammad beberapa kali dilumuri pakaiannya dengan kotoran dan dilempari batu, masih bisa tersenyum. Bahkan ketika orang yang mengganggunya itu sempat absen karena sakit, Muhammad menjenguknya! Bayangkan saudara-saudara....

Jadi kalau dihina oleh orang lain, dibohongi, difitnah, disakiti, tidak perlu gundah dan sakit hati. Toh yang sebenarnya lebih gundah dan sakit hati itu orang yang menyakiti kita kok. Jadi kita tidak perlu sakit hati juga yang hanya akan menjadi penyakit menahun dan membuat hidup kita sulit. Memang tindakan itu tidak bisa didiamkan. Itu pelajaran berharga. Tapi tidak perlu dibalas dengan tindakan yang sama, karena berarti kita podho wae sama orang yang menghina kita itu. Jadi be happy. Ambil sisi positifnya.

Semakin saya kagum saja sama pribadi Muhammad..., semoga salawat dan salam dilimpahkan untuknya.

No comments: