Wednesday, August 23, 2006

Kemerdekaan Yang Sepi

Hari ini hampir di tiap RT dan kelurahan
masyarakat merayakan kemerdekaan Indonesia
sebagai sebuah negara kesatuan yang berdaulat

Hingar bingar
warna warni
gegap gempita
manusia berbaris, berkerumun, bergerombol,
berdecak, bernyanyi, bertepuk
sorak sorai membahana
pesta rakyat

tapi tidak di sini
sunyi, sepi, tenang
seperti hari biasa yang tidak istimewa
tak terlihat pesta, tak terlihat suka cita
semua tenang
santri tetap pergi mengaji
jalan desa berbatu nan terjal tetap sepi
pohon-pohon tak berhias
dalam nuansa nyaman, teduh dan bersahaja
sampai senja datang

malam menjelang
sepi semakin senyap
cahaya temaram mulai terlihat hanya dari beberapa rumah
kegelapan menjadi bagian dari kehidupan

pintu rumah tak terkunci
jendela tetap terbuka
tak ada yang dikhawatirkan
semua merasa bersaudara
semua merasa aman

suara jangkrik semakin keras terdengar
mengakhiri hari yang dianggap sakral
kemerdekaan hadir disini dalam nuansa yang berbeda

kemerdekaan dari aliran listrik
kemerdekaan dari materialisme
tanpa TV, radio, kulkas, apalagi motor dan mobil
kesederhanaan yang mendamaikan

Dirgahayu RI yang ke 61
Kaligintung, Bumiayu

2 comments:

muntenari said...

tidak ada tv, kulkas, motor atau mobil.
tapi kok bisa ngeblog ya ..? :)

ora opo-opo mas,

merdekaa..!!

Amelia Fauzia said...

hehe, ngeblog-nya udah post-factum begitu, ketika kembali ke dunia 'hingar-bingar'.